Supreme Tue Feb 15, 2011 2:22 pm
Jakarta - Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pekanbaru tergelincir di bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Untunglah tidak ada korban dalam peristiwa itu. Pesawat pun dalam keadaan baik-baik saja.
"Berdasarkan laporan pemeriksaan internal, pesawat tidak mengalami kerusakan. Sudah dicek engine, landing gear, dan sebagainya. Laporan internal kita, tidak ada kerusakan apa pun," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (15/2/2011).
Apakah pesawat bisa segera diterbangkan lagi? "Kita masih tunggu rilis dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Direktorat Sertifikasi dan Kelaikan Udara (DSKU). Kalau sudah oke, kami berharap sore nanti sudah bisa diterbangkan ke Jakarta," jelas Edward.
Dia menjelaskan, beberapa saat sebelum pesawat terpeleset, hujan mengguyur Pekanbaru. Kala itu pesawat sempat holding atau berputar untuk memastikan runway atau bandara bisa didarati.
"Data lain, pilotnya juga pilot senior, artinya sudah lama (menjadi pilot) dan dulu pernah jadi instruktur pilot," lanjut Edward.
Ditambahkan dia, roda pesawat keluar landasan saat posisinya akan berbelok. "Jadi kayak kepeleset keluar landasan. Sudah landing benar, tapi saat turning, speednya agak lumayan dan keluar landasan sehingga agak ngesot. Yang masuk ke tanah cuma satu roda," imbuhnya.
Lion Air JT 392 terpeleset sekitar pukul 21.30 WIB. Evakuasi penumpang selesai dilakukan sekitar pukul 22.30 WIB. Kemudian alat-alat pengevakuasi pesawat bergerak ke lokasi sekitar pukul 23.00 WIB.
"Baru pada 00.30 WIB pesawat digeser dan selesai sekitar pukul 03.30 WIB," jelas Edward.
Corporate Secretary PT AP II, Hari Cahyono mengungkapkan, tidak ada korban dalam insiden tergelincirnya pesawat Lion Air pada Senin (14/2/2011) pukul 21.10 WIB, kemarin malam. Pesawat dengan registrasi PK-LFI dan dipiloti Capt. Habaroan Adriansyah ini tergelincir lalu terpelosok di runway 36. Berdasarkan laporan petugas ATC, pesawat terakhir yang akan mendarat di SSK II ini sempat berputar-putar di udara sebanyak 2 kali.
Meski diketahui kondisi cuaca di Pekanbaru antara pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB mengalami hujan lebat yang disertai angin kencang, namun pihak AP II tak dapat menyimpulkan apa penyebab yang membuat tergelincir dan terjerembabnya pesawat. Hal itu adalah kewenangan KNKT.
Sumber : Detik.com
